5 Khutbah Jumat Inspiratif: Menyambut Keberkahan Haji dengan Hati yang Tulus

Iqbal Widiarko, Jurnalis
Jum'at 09 Mei 2025 08:05 WIB
5 Khutbah Jumat Inspiratif: Menyambut Keberkahan Haji dengan Hati yang Tulus (Ilustrasi/Unsplash)
Share :

JAKARTA - Khutbah Jumat tentang berhaji penting diketahui. Haji merupakan ibadah wajib sekali seumur hidup bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. Haji dilaksanakan di Makkah, khususnya pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah.

Terdapat tiga jenis pelaksanaan haji, yaitu haji Ifrad yang hanya melaksanakan haji, tanpa umrah, haji Tamattu’ yang umrah dahulu, baru haji di musim yang sama. Ini yang paling umum bagi jamaah Indonesia dan haji Qiran yakni haji dan umrah dilakukan bersamaan dengan satu niat dan satu ihram.

Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (9/5/2025), Okezone telah merangkum khutbah Jumat tentang berhaji, sebagai berikut.

Khutbah Jumat tentang Berhaji

1. Khutbah Pertama

Haji Sebagai Rukun Islam Kelima

Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan haji kepada hamba-hamba-Nya yang mampu. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Ma'asyiral Muslimin,

Ketahuilah bahwa haji adalah rukun Islam yang kelima. Allah Ta'ala berfirman:

"Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana..." (QS. Ali Imran: 97)
Haji adalah ibadah yang sangat agung, menyempurnakan rukun Islam seseorang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita bersyukur jika telah diberikan kesempatan berhaji, dan berdoa agar Allah memanggil kita ke Baitullah. Persiapkan diri, harta, dan hati kita. Tunaikan haji dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah.

Semoga kita semua dimudahkan untuk menunaikan ibadah haji. Amin.

 

2. Khutbah Kedua 

Haji Mengajarkan Kesetaraan dan Persatuan

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

Ma'asyiral Muslimin,

Dalam haji, kita melihat bagaimana umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul dalam satu tempat, dengan satu pakaian, satu tujuan, dan satu seruan: "Labbaikallahumma labbaik..."

Haji menghapus batas-batas suku, ras, dan status sosial. Dalam surah Al-Hujurat ayat 13, Allah berfirman:

"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa..."

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Mari kita ambil pelajaran dari haji: tentang persatuan, ukhuwah, dan kesetaraan. Hilangkan rasa sombong dan perbedaan yang memecah belah umat. Jadikan haji sebagai penyegar jiwa dan penguat persaudaraan.

3. Khutbah Ketiga

Makna Spiritual di Balik Manasik Haji

Segala puji bagi Allah, yang memberikan nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah.

Ma'asyiral Muslimin,
Setiap rangkaian manasik haji memiliki makna yang dalam:

Thawaf mengelilingi Ka'bah mencerminkan pusatnya kehidupan kita adalah Allah. Sa’i menggambarkan perjuangan dan kesabaran Siti Hajar. Wukuf di Arafah adalah simbol hari kiamat. Melontar jumrah sebagai simbol melawan hawa nafsu dan setan.

Nabi bersabda:

"Haji itu adalah Arafah." (HR. Tirmidzi)

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Maknai setiap ibadah dalam haji bukan hanya secara ritual, tetapi juga secara spiritual. Semoga kita mendapat haji mabrur yang menjadikan hidup kita lebih baik dan penuh keimanan.

 

4. Khutbah Keempat

Bekal Haji yang Paling Utama: Takwa

Segala puji bagi Allah. Hanya kepada-Nya kita memohon petunjuk dan ampunan.

Ma'asyiral Muslimin,

Allah Ta’ala berfirman:

"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS. Al-Baqarah: 197)

Dalam berhaji, tak hanya bekal materi yang penting, tetapi bekal ruhani berupa takwa lebih utama. Ikhlas, sabar, jujur, dan menjaga akhlak adalah bagian dari bekal takwa.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Perjalanan haji adalah bentuk pengorbanan dan latihan diri. Mari kita jadikan kesempatan berhaji sebagai momentum peningkatan iman dan takwa. Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk senantiasa bertakwa di manapun berada.

5. Khutbah Kelima

Keteladanan Nabi Ibrahim dan Keluarganya dalam Ibadah Haji

Segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan Nabi Ibrahim sebagai teladan bagi umat manusia.

Ma'asyiral Muslimin,
Rangkaian haji tak lepas dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail:

Sa’i meniru perjuangan Hajar. Penyembelihan qurban mengikuti ujian keikhlasan Ibrahim. Mendirikan Ka'bah bersama Ismail sebagai lambang tauhid.

"Sesungguhnya ini benar-benar ujian yang nyata." (QS. Ash-Shaffat: 106)

Kaum Muslimin,

Mari teladani keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Semoga nilai-nilai haji membentuk kita menjadi umat yang patuh dan berserah diri kepada Allah.

Semoga lima khutbah ini dapat menjadi inspirasi dan bekal dakwah bagi para khatib atau pendakwah. Allahumma taqabbal minna a’malana. Amin.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya