Doa dan Lafal saat Diuji Masalah Bertubi-tubi

Sagita Rahma Hayati, Jurnalis
Selasa 01 Juli 2025 12:48 WIB
Doa dan Lafal saat Diuji Masalah Bertubi-tubi (Ilustrasi/Freepik)
Share :

JAKARTA - Masalah yang bertubi-tubi dapat hadir dalam kehidupan manusia. Masalah tersebut dapat datang kapan saja. Saat masalah mendera, doa bisa menjadi senjata untuk menguatkan jiwa.

Setiap ujian yang datang sejatinya adalah bagian dari ketetapan Allah SWT. Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya sebagai bentuk kasih sayang dan cara untuk menguji sejauh mana keimanan, kesabaran, serta keteguhan hati seseorang dalam menghadapi kehidupan.

Tidak sedikit orang merasa lelah, bahkan hampir putus asa saat dihadapkan dengan masalah yang datang silih berganti. Namun, dalam Islam, doa merupakan senjata paling ampuh yang dapat menjadi pelipur lara serta penguat jiwa.

Berikut ini adalah doa dan lafal yang dapat dipanjatkan saat diuji masalah bertubi-tubi sebagaimana dilansir dari NU Online, Selasa (1/7/2025):

1. Doa saat Menghadapi Masalah Dalam Hadis Shahih Muslim

Dalam hadis riwayat Shahih Muslim dijelaskan, siapa saja yang membaca doa ini ketika tertimpa musibah, niscaya Allah SWT akan memberikan pahala atas masalah tersebut, dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkâr (Darul Hadits, Kairo, Mesir).

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk membaca doa berikut saat sedang menghadapi musibah atau ujian hidup:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها 

Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.

Artinya : “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

2. Doa Memohon Rahmat dan Keterlibatan Allah SWT

Doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Dalam doa ini, terkandung permohonan agar Allah selalu menyertai kita dalam setiap urusan, serta tidak membiarkan kita bergantung hanya pada diri sendiri walau sekejap pun. 

Doa ini menjadi bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu hanya bisa berjalan baik dengan pertolongan dan rahmat dari Allah SWT.

 يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ 

Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ashlih lī sya’nī kullahū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin. 

Artinya : "Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap" (HR An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, Al-Baihaqi). 

 

3. Doa Dimudahkan dalam Segala Urusan

Surah Thaha ayat 25–28, dapat dipanjatkan ketika sedang menghadapi kesulitan, memohon agar hati dilapangkan, dan memohon agar urusan dipermudah.

 رَبِّ ا شْرَحْ لِيْ صَدْرِ وَيَسِّرْلِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْ قَوْلِيْ 

Rabbisyrahlî shâdrî wayassyirlî amrI wahlul uqdatam mil-lisânî yafqahû qaulî.  

Artinya : "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS Thâhâ[ 20]: 25-28)

4. Doa saat Kesulitan Riwayat Ahmad bin Amr bin Dhahak

Ahmad bin Amr bin Dhahak meriwayatkan doa yang kurang lebih serupa dari Rasulullah SAW. Ia meriwayatkan doa ini merupakan permohonan yang paling sering dibaca Rasulullah SAW saat menghadapi musuh di Bukit Uhud.

Doa ini menjadi bentuk permohonan pertolongan penuh kepada Allah SWT, agar diberi kecukupan dalam menghadapi segala urusan dan tidak dibiarkan mengandalkan diri sendiri.

 يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، اكْفِنِي كُلَّ شَيْءٍ وَلا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ  

Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ikfinī kulla syay’in, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.  

Artinya : "Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Cukupilah aku dalam mengatasi segala urusan. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap" (HR Ahmad bin Amr bin Dhahak). 

 

5. Doa saat Hadapi Kesusahan Riwayat Imam Bukhari

Imam Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad meriwayatkan doa serupa. Doa ini menjadi salah satu yang dibaca ketika seseorang merasa buntu, bingung, atau sedang dalam tekanan mental yang berat. 

Arti yang terkandung dalam doa ini mencerminkan harapan penuh akan kasih sayang Allah SWT, serta permintaan agar segala urusan diperbaiki dan diselesaikan dengan bimbingan-Nya.

 اللهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ   '

Allāhumma, rahmataka arjū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin, ashlih lī sya’nī kullahū, lā ilāha illā anta.  

Artinya : "Ya Allah, kepada rahmat-Mu kuberharap. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau" (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad).

Demikian doa dan lafal yang bisa dipanjatkan saat diuji dengan masalah yang datang bertubi-tubi. Doa-doa tersebut berisi permohonan kepada Allah SWT untuk meringankan beban masalah yang datang bertubi-tubi serta memohon pertolongan dalam menghadapi kecemasan yang mungkin dirasakan dalam menghadapi masalah yang bertubi-tubi. Wallahualam 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya