Mengungkap Hadits Tentang Adab Lebih Tinggi dari Ilmu

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Selasa 12 Agustus 2025 17:51 WIB
Mengungkap Hadits Tentang Adab Lebih Tinggi dari Ilmu (Ilustrasi/Okezone)
Share :

JAKARTA - Mengungkap hadits tentang adab lebih tinggi dari ilmu perlu dipahami umat Islam. Ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memaknainya. 

Dalam ajaran Islam, adab ditempatkan pada posisi teratas jika dibandingkan ilmu pengetahuan. Ini sebagaimana diungkap dalam pepatah Arab yang berbunyi Al Adabu Fauqol ilmi. Pepatah tersebut berarti adab lebih tinggi daripada ilmu. 

Berdasarkan pepatah Arab tersebut, dapat disimpulkan adab atau etika yang baik harus menjadi fondasi utama yang dimiliki setiap individu khususnya seorang muslim, sebelum menuntut ilmu pengetahuan.

Selain itu, adab memegang peranan penting dalam membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Hadits tentang Adab Lebih Tinggi dari Ilmu

Melansir laman Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Nur 'Aisyah, Selasa (12/8/2025), mengenai adab dan ilmu dijelaskan dalam Fathul Bari Juz 10 halaman 100, Ibnu Hajar menulis: 

وَالْأَدَبُ اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ

Artinya: "Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinisikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia."

Dalil yang memperkuat pepatah adab lebih tinggi daripada ilmu bisa ditemukan dalam ayat Alquran dan hadits yang disampaikan Rasulullah SAW:. 

إنَّما بعثتُ لأتمِّمَ مَكارِمَ الأخلاقِ

Artinya: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia". (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, No 45).

Selain itu, Rasulullah bersabda:

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا

Artinya: "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian." (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.)

Seorang muslim dengan akhlak mulia, dapat menyamai kedudukan atau derajat seorang muslim lainnya yang rajin sholat dan puasa. Hal itu sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ

Artinya: "Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur." (HR. Ahmad no. 25013 dan Abu Dawud no. 4165. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2643.)

Jika setiap muslim memiliki aqidah dan keimanan yang kokoh, semakin kuat pula akhlaknya. Dengan bertambahnya iman dan ilmu aqidahnya, bertambah juga akhlaknya. 

Hal tersebut sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW pada sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmidzi 

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Artinya: "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.)

Adab lebih tinggi dari ilmu bukan berarti kita mengabaikan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tetap penting untuk mengembangkan diri dan membangun peradaban.

Namun, ilmu pengetahuan harus diiringi adab yang mulia agar tidak disalahgunakan. Dengan adab yang mulia, ilmu pengetahuan akan menjadi berkah bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, mari jadikan adab sebagai fondasi utama dalam menuntut ilmu dan menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim yang berakhlak mulia. Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya