Dengan alasan memerangi ekstremenisme agama, China disebut memisahkan umat Muslim dari keluarga mereka di wilayah Xinjiang. Mereka mengirim para orangtua ke kamp-kamp penahanan demi melancarkan upaya tersebut.
Kabarnya ratusan anak Muslim dipisahkan dari orangtuanya dan dikirim ke pusat perawatan yang dikelola pemerintah atau sekolah berasrama tanpa kontak dengan orangtua. Orangtua di kamp tahanan tidak tahu keberadaan anak-anaknya yang hilang.

(Foto: Asia News)
Menurut laporan, China menargetkan anak-anak sekolah dan anak di asrama. Kabar penindasan anak di wilayah minoritas Muslim ini telah menyebar.
Uighur sebagai salah satu kelompok etnis Muslim terbesar di China memiliki banyak kesamaan dengan orang China Han domestik yang berbicara bahasa Turki.
Laporan menujukkan bahwa sebanyak 1,5 juta warga Uighur dan Muslim berada di pusat penahanan atau biasa disebut kamp pendidikan ulang. Meski demikian, Pemerintah China terus membantah isu tersebut.