Seperti dilansir website Ponpes Tebuirang, Gus Miftah ngefans dengan Gus Dur karena ia belajar memanusiakan manusia apapun agama dan suku bangsanya. Dari Gus Dur, ia belajar untuk tidak membenci sesama manusia meskipun berbeda dalam agama, suku bangsa, dan pilihan politik.
Perbedaan baginya suatu keniscayaan yang tak bisa dielakkan karena di sana bukti Allah Maha Kuasa. “Salah bila ada yang mengatakan Gus Miftah benci harakah (pergerakan agama) lain. Salah juga yang mengatakan Gus Miftah anti cadar. Kita tidak diajarkan Mbah Hasyim dan Gus Dur begitu."
(Dyah Ratna Meta Novia)