Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Niat Puasa Senin Kamis dan Keutamaannya

Novie Fauziah , Jurnalis-Senin, 16 September 2019 |16:47 WIB
Niat Puasa Senin Kamis dan Keutamaannya
Ilustrasi. Foto: Reuters
A
A
A

ADA banyak jenis puasa sunnah, salah satunya Puasa Senin Kamis. Kedua puasa ini pastinya sudah tidak asing lagi bagi umat muslim. Selain berharap pahalan berlimpah, biasanya, puasa ini diamalkan untuk alasan kesehatan atau diet.

Lalu bagaimana dengan niat Puasa Senin Kamis? Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan, seluruh ulama sepakat bahwa niat puasa cukup di dalam hati karena melafalkan niat bukan bagian dari syarat. Namun, sebagian ulama pun berpendapat hukum membaca niatnya sunnah. Yakni dengan maksud membantu hati yang juga sudah mengucapkan niat.

Sementara itu menurut mazhab Maliki, lebih baik tidak melafalkan niat puasa, karena tidak bersumber dari Rasulullah SAW.

Niat puasa Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi taaalaa

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala"

Niat puasa Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi taaalaa

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Jika belum sempat atau lupa berniat sebelumnya, niat puasa sunnah seperti Puasa Senin Kamis boleh diniatkan pada pagi hari, siang hari atau sebelum membatalkan puasa pun masih diperbolehkan.

Hadits no. 657 dari kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar disebutkan,

Rasulullah bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ « هَلْ عِنْدَكُمْ شَىْءٌ ». فَقُلْنَا لاَ. قَالَ « فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ ». ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ « أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا ». فَأَكَلَ

Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin, berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau berkata, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun berkata, “Kalau begitu saya puasa saja sejak sekarang.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantapnya. (HR. Muslim no. 1154).

1. Boleh berniat puasa sunnah di pagi hari. Hal ini menandakan bahwa puasa sunnah tidak disyaratkan tabyiytun niat (berniat di malam hari). Namun ini berlaku untuk puasa sunnah mutlak. Sedangkan puasa sunnah tertentu (mu’ayyan) yang dikaitkan dengan waktu tertentu, maka sama dengan puasa wajib harus ada tabyiytun niat, yaitu niat di malam hari sebelum fajar Shubuh.

Misalnya, seseorang yang melaksanakan puasa sunnah ayyamul bidh (13, 14, 15 H), maka ia harus ada niat puasa sunnah sejak malam. Jadi berlaku untuk puasa mu’ayyan (tertentu) baik puasa wajib maupun sunnah, harus ada niat puasa sejak malam hari. Demikian penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah.

2. Sah jika berniat puasa sunnah mutlak dari pagi hari. Misal dari jam 10 pagi, asalkan sebelumnya tidak melakukan pembatalan puasa, di antaranya makan dan minum.

Namun pahala yang dicatat adalah dari niat mulai berpuasa karena setiap amalan itu tergantung pada niatnya dan setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan. Lihat penjelasan Syarh Bulughil Marom karya Syaikh Muhammad Al ‘Utsaimin mengenai hadits ini.

3. Batasan waktu niat puasa sunnah ini ada dua pendapat: (1) tidak boleh setelah pertengahan siang sebagaimana pendapat Abu Hanifah dan murid-muridnya, (2) boleh sebelum atau sesudah waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat) karena tidak disebutkan batasan dalam hal ini. Inilah al qoul jadid (pendapat terbaru) dari Imam Syafi’i dan jadi pegangan Imam Ahmad.

Lalu bagaimana dengan keutamaan Puasa Senin Kamis?

A'isyah berkata:

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis. (HR Nasai dan Ibn Majah).

Nabi bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” HR. (Tirmidzi)

Sementara itu, Ustadz Fauzan Amin membeberkannya hikmah yang didapatkan ketika Anda melaksanakan puasa Senin Kamis. Berikut ulasannya pada Kamis (20/6/2019).

1. Menjadi perisai bagi iman dan kejiwaan seseorang

Di dunia seseorang harus memiliki perisai yang menjaga keimanannya setiap hari. Selain dengan salat, berpuasa juga bisa menjadi tameng baik umat Muslim menghadapi godaan dunia.

2. Melatih disiplin

Puasa mengajari kita disiplin waktu sebab sebelum azan Subuh harus berhenti makan. Sementara saat bedug Maghrib harus makan. Jika itu terbiasa akan baik dampaknya.

3. Menghindari godaan setan

Di dunia, godaan setan amat berat. Terlebih yang dialami oleh pemuda yang belum nikah. Dengan berpuasa, bisa jadi tameng tuk menahan gejolak libido seksnya.

4. Meningkatkan ibadah

Puasa dapat meningkatkan ibadah seseorang lho! Anjuran puasa juga ada di dalam rukun Islam. Di dunia kita harus memperbanyak ibadah untuk menambah pahala agar terbebas dari siksaan neraka.

5. Puasa bisa melembutkan hati seorang

Orang yang berpuasa menjadi lebih sabar. Dengan mudahnya Anda bisa menahan amarah dan sikap temperamental. Yuk dimulai puasa dari sekarang!

6. Puasa bermanfaat bagi kesehatan tubuh

Nabi Muhammad bersabda صوموا تصحوا : "Berpuasalah maka kalian akan sehat".

Bagi yang sedang ikut program diet sama-sama tidak makan dan minum. Yuk sekalian niatkan puasa, dimulai dari puasa Senin Kamis atau Puasa Nabi Daud. Anda bisa dapat pahala sekaligus terbiasa hidup sehat

8. Menyembuhkan penyakit hati

Anda akan terhindar dari segala macam penyakit hati, seperti iri, dengki, hasud, tamak, dan sombong. Hal ini tentu harus dilakukan seseorang agar tidak memicu masalah sosial di lingkungan sekitar. Maka puasa senin kamis sangat bermanfaat

(Abu Sahma Pane)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement