Seperti dilansir VOA, masjid ini tidak memiliki imam dan muazin yang tetap. Sebab masjid ini untuk semua orang sehingga siapapun dapat menjadi muazin dan atau menjadi imam untuk memimpin salat.
Salah seorang pengungsi Afghanistan, Sajad Samer mengaku senang bisa salat di masjid tersebut. “Saya beribadah. Saya sering mengumandangkan azan di sini. Orang-orang di masjid ini mendorong saya untuk menjadi muazin. Saya menjadi muazin beberap kali seminggu di sini," katanya.
Direktur Eksekutif North Side Learning Center, Mark Cass bersyukur, bangunan bekas gereja itu kini menjadi tempat ibadah umat Islam. Ia mengatakan, komunitas muslim di sana memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat di sekitarnya.