Kebanyakan dari mereka yang menjadi Mualaf di Masjid Sunda Kelapa berasal dari kawasan Jabodetabek, sementara WNA adalah pekerja atau pebisnis di Jakarta.
Namun terlepas dari itu, tidak mempengaruhi para pembimbing untuk membantu menuntun pembacaan dua kalimat syahadat bagi mereka para calon Mualaf.