NABI Zakariya belum juga dikaruniai anak hingga usianya 120 tahun dan istrinya, Isya, berumur 82 tahun. Namun nabi tak patah arang, ia terus berdoa agar Allah memberinya momongan.
Ikhtiarnya itu ternyata diijabah, Nabi Zakaria mendapat kabar gembira dari Allah SWT bahwa dirinya akan dianugerahi seorang putera bernama Yahya. Bagaimana reaksinya terhadap kabar tersebut?
Tentu saja Zakariya sangat senang, namun dia penasaran juga bagaimana caranya dirinya bisa mendapatkan anak, padahal istrinya mandul dan dirinya sendiri sudah tua dan lemah. Tanpa bermaksud meragukan janji dan kemampuan Allah SWT, akhirnya Zakariya bertanya. Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرٗا وَقَدۡ بَلَغۡتُ مِنَ ٱلۡكِبَرِ عِتِيّٗا ٨
“Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”. (Q. S. Maryam 19: 8)
Pertanyaan Zakariya kepada Allah SWT senada dengan pertanyaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah tentang bagaimana Allah bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal. Allah menanyakan kepada Ibrahim, apakah engkau belum percaya? Ibrahim menjawab tentu saja aku telah percaya , tetapi pertanyaan itu kuajukan agar hatiku semakin mantap. Allah SWT berfirman:
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِۧمُ رَبِّ أَرِنِي كَيۡفَ تُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰۖ قَالَ أَوَ لَمۡ تُؤۡمِنۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِن لِّيَطۡمَئِنَّ قَلۡبِيۖ
“dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)...” (Q.S. Al-Baqarah 2: 260)
Menjawab pertanyaan Zakariya, Allah SWT menyatakan bahwa hal yang demikian sangat mudah bagi Allah SWT. Yang lebih besar dari itu sudah dilakukan oleh Allah SWT yaitu menciptakan Zakariya dari tiada menjadi ada. Allah SWT berfirman:
قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞ وَقَدۡ خَلَقۡتُكَ مِن قَبۡلُ وَلَمۡ تَكُ شَيۡٔٗا ٩
“Tuhan berfirman: “Demikianlah”. Tuhan berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, Padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”. (Q. S. Maryam 19: 9)
Zakariya sudah mantap, dia sudah yakin seyakin-yakinnya bahwa dia akan dianugerahi oleh Allah SWT seorang putera, sekalipun dia sudah berusia lanjut dan istrinya juga mandul. Waktu itu Zakariya sudah berumur 120 tahun dan istrinya berumur 98 tahun (Tasir Al-Mishbah 8:157)
Namun demikian, Zakariya mohon kepada Allah SWT agar diberi tanda kapan istrinya akan hamil. Lalu Allah SWT menyatakan tandanya adalah, engkau tidak berbicara dengan manusia selama tiga malam. Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَ لَيَالٖ سَوِيّٗا ١٠
“ Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, Padahal kamu sehat”. (Q. S. Maryam 19: 10 )
Dalam ayat ini disebutkan tiga malam., tapi dalam ayat lain disebutkan 3 hari. Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا رَمۡزٗاۗ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ كَثِيرٗا وَسَبِّحۡ بِٱلۡعَشِيِّ وَٱلۡإِبۡكَٰرِ ٤١
“Berkata Zakariya: “Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)”. Allah berfirman: “Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari”. (Q.S. Ali Imran 3:41)
Dengan dua ayat tersebut berarti Nabi Zakariya tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari tiga malam. Namu selama tiga hari itu Zakariya tetap diperintahkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya, dan bertasbih pada waktu petang dan pagi.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran