Seseorang bertanya kepada Ummul Mu'minin, Ummu Salamah, "Bagaimanakah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam membaca Alquran?"
Ia menjawab, "Beliau menunaikan setiap harakatnya: fathah, dhammah, dan kasrah dibaca dengan sangat jelas. Juga setiap hurufnya dibaca dengan sangat jelas. Juga setiap hurufnya dibaca dengan terang dan jelas."
Membaca dengan tartil itu mustahab, walaupun tidak dipahami artinya.
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata, "Membaca Surah Al Qari'ah dan Idzaa Zulzilatil... dengan tartil lebih baik bagiku daripada membaca Surah Al Baqarah atau Ali Imran tanpa tartil."
Para ulama menjelaskan bahwa tadarus Alquran huruf demi huruf akan menaikkan derajat pembacanya setingkat demi setingkat, sehingga itu pula nanti derajatnya di surga.
Orang yang terpandai dalam Alquran, dialah yang tertinggi derajatnya. Derajat pembaca Alquran akan meningkat sesuai tingkat pemahaman bacaannya.
Demikian ulasan singkat mengenai cara membaca Alquran dengan tartil. Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan taufik hingga setiap Muslimin termasuk golongan ahlul-Quran.
Wallahu A'lam Bish-Showab.
(Hantoro)