Sepulang ke rumah, istri pemuda Bani Israil tersebut heran lantaran mendapati suaminya tidak membawa apa pun. Lalu diceritakanlah peristiwa yang terjadi di pasar siang itu.
Mengetahui yang dilakukan sang suami, istrinya bersyukur dan merasa bahagia karena telah memberi keputusan terbaik yakni menyelamatkan hidup dua orang yang terlibat konflik besar.
Baca juga: Amalan Dunia yang Bernilai Pahala di Akhirat
Setelah itu, sang pemuda bingung lantaran tidak memiliki apa pun untuk menghasilkan uang esok hari. Ia kemudian berinisiatif mengumpulkan sisa-sisa serabut kapuk yang tersebar di lantai rumahnya dan menjadikannya satu, kemudian berniat menjualnya meski dengan jumlah yang sedikit.
Benar saja, selama menjajakan dagangannya itu, tak ada seorang pun yang membeli kapuk sisa tersebut. Menawarkan dari siang hingga waktu yang begitu lama, tidak ada juga yang tertarik untuk membelinya karena kapuk yang dijualnya dalam kondisi kotor dan bukan kualitas terbaik.
Pemuda tersebut sempat putus asa dan bergegas pulang ke rumah. Namun di pertengahan jalan, ia bertemu dengan seorang penjual ikan. Tidak disangka, si penjual ikan menceritakan kondisinya yang serupa dengan sang pemuda, di mana mendapat ikan hasil tangkapannya dengan kondisi tidak begitu baik.
"Penjual ikan ini sama, hari ini ia dapat ikan tetapi ikannya jelek. Ikannya hampir busuk, yang jika diibaratkan orang pasti tidak mau memakannya," ujar Habib Achmad, "Lalu sang pemuda penjual kapuk menawarkan, bagaimana kalau saya beli ikan kamu dengan kapuk ini? Mungkin kapuk ini bisa kamu jual, dan ikan itu bisa saya makan."
Keduanya sepakat, dan pemuda Bani Israil itu membawa pulang ikan hasil barternya tersebut. Sesampai di rumah, ia menceritakan kejadian itu pada istrinya. Sang istri dengan ikhlas menerima dan mengatakan bahwa ikan ini harus disyukuri karena merupakan rezeki mereka hari itu.
Baca juga: Saling Memaafkan Ternyata Bisa Cegah Penyakit Lho
Dibawalah ikan tersebut ke dapur untuk diolah menjadi santapan. Saat mengirisnya, sang istri terkejut karena menemukan sebutir mutiara di dalam perut ikan.
Dipanggilah sang suami karena temuan mutiara di perut ikan berkualitas buruk tersebut. Pemuda itu pun merespons bahwa ia terpikir untuk menjualnya agar bisa mendapatkan uang dan uangnya dapat dibelikan makanan untuk keluarganya.