“Sejak tahun 1967 hingga sekarang proses penggalian tersebut telah melalui lebih 10 peringkat yang dilakukan secara aktif, berhati-hati dan tertutup. Mereka membangun beberapa terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa. Kerja ini berdepan dengan ancaman bahaya sewaktu proses mengeluarkan tanah-tanah dan batu-bata di bawah Masjid al- Aqsa dan Masjid Kubah,'' tulis seorang warga Palestin, Prof. Madya Dr. Mohsen M. Salleh dalam bukunya berjudul Palestine Issue - Background and Chronology Until 2000.
Situasi ini lebih tepatnya, menempatkan Masjid Al-Aqsa dalam keadaan bahaya. UNESCO dan Turki sudah menyatakan telah mengutus pakar arkeologi ke kompleks Masjid al-Aqsa untuk menilai kerja penggalian Israel tersebut.
UNESCO sendiri sudah mencantumkan kota tua al-Aqsa atau kawasan Baitulmaqdis yang ditaklukkan Israel, sebagai situs warisan dunia. Pada 1982, UNESCO menetapkan kota tua tersebut sebagai lokasi situs warisan yang terancam.
(Vitrianda Hilba Siregar)