Hal ini sebagaimana di jelaskan oleh syaikh Utsaimin -rahimahullah:
(لا أرى أن يضحي الإنسان وعليه دين إلا إذا كان الدين مؤجلاً ، وهو عالم من نفسه أنه إذا حل الدَّيْن تمكن من وفائه ، فلا بأس أن يضحي ، وإلا فليدخر الدراهم التي عنده للدَّيْن، الدّين)
“Saya tidak melihat bolehnya menyembelih bagi mereka yang memiliki hutang, kecuali bagi mereka yang hutangnya belum jatuh tempo, dan dia tahu dalam dirinya bahwa bila mana hutangnya nanti jatuh tempo dia mampu membayarnya, maka tidak mengapa baginya untuk menyembelih (qurban), namun kalau tidak, maka hendaklah ia menyimpan uangnya untuk membayar hutangnya kelak bila telah datang masa jatuh temponya”Kitab: “Alliqo’ ussyahri” (no:53/soal:24)
Wallahu a’lam bisshowab
(Vitrianda Hilba Siregar)