Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191 Beserta Tafsirnya

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 22 September 2021 |11:29 WIB
Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191 Beserta Tafsirnya
Ilustrasi asbabun nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191. (Foto: Unsplash)
A
A
A

ASBABUN Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190–191 sebaiknya diketahui setiap Muslim. Surat Ali Imran sendiri memiliki arti "Keluarga Imran". Ali Imran merupakan surat ketiga di dalam kitab suci Alquran. Surat Ali Imran berisi 200 ayat dan masuk golongan Madaniyyah atau diturunkan di Kota Madinah, Arab Saudi.

Adapun isi Surat Ali Imran Ayat 190–191 adalah sebagai berikut, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191)

Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka'." (QS Ali Imran: 190–191)

Baca juga: Mau Lancar Menghafal Alquran? Terapkan 3 Adab Menurut Imam Nawawi Ini 

Sementara tafsir Surat Ali Imran Ayat 190–191 adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Alquran Digital Okezone:

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190:

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berkata: "Wahai Aisyah, saya pada malam ini beribadah kepada Allah." Jawab Aisyah, "Sesungguhnya saya senang jika Rasulullah berada di sampingku. Saya senang melayani kemauan dan kehendaknya. Tetapi baiklah, saya tidak keberatan." Maka bangunlah Rasulullah dari tempat tidurnya lalu mengambil air wudu, tidak jauh dari tempatnya lalu sholat.

Pada waktu sholat, beliau menangis sampai air matanya membasahi kainnya, karena merenungkan ayat Alquran yang dibacanya. Setelah sholat, beliau duduk memuji Allah dan kembali menangis tersedu-sedu. Kemudian beliau mengangkat kedua belah tangannya berdoa dan menangis lagi dan air matanya membasahi tanah.

Baca juga: Alquran dan Sains: 6 Bintang Paling Terang Ternyata Punya Nama Arab 

Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menangis, ia bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapakah Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang?"

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menjawab, "Apakah saya ini bukan seorang hamba yang pantas dan layak bersyukur kepada Allah? Dan bagaimana saya tidak menangis? Pada malam ini Allah telah menurunkan ayat kepadaku. Selanjutnya beliau berkata, "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan tidak memikirkan dan merenungkan kandungan artinya."

Memikirkan pergantian siang dan malam, mengikuti terbit dan terbenamnya matahari, siang lebih lama dari malam dan sabaliknya. Semuanya itu menunjukkan atas kebesaran dan kekuasaan penciptanya bagi orang-orang yang berakal. Memikirkan terciptanya langit dan bumi, pergantian siang dan malam secara teratur dengan menghasilkan waktu-waktu tertentu bagi kehidupan manusia merupakan satu tantangan tersendiri bagi kaum intelektual beriman. Mereka diharapkan dapat menjelaskan secara akademik fenomena alam itu, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa Tuhan tidaklah menciptakan semua fenomena itu dengan sia-sia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement