Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Maulid Nabi, Ini Makna Mimpi Bertemu Rasulullah Menurut Buya Yahya

Melati Septyana Pratiwi , Jurnalis-Senin, 18 Oktober 2021 |14:37 WIB
Maulid Nabi, Ini Makna Mimpi Bertemu Rasulullah Menurut Buya Yahya
Di momen Maulid Nabi ini, Buya Yahya menjelaskan makna mimpi bertemu Rasulullah. (Foto: YouTube Al Bahjah TV)
A
A
A

DI momen Maulid Nabi ini, banyak orang membahas kisah mimpi bertemu Rasulullah Shallallahi alaihi wassallam. Mimpi indah seperti ini adalah kenikmatan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jadi, bersyukurlah orang-orang yang diberi kesempatan mimpi bertemu Rasulullah.

Begitupun yang disampaikan oleh KH Yahya Zainul Ma'arif atau lebih akrab disapa Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon. Beliau menyampaikan bahwa mimpi bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam adalah kenikmatan luar biasa dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Baca juga: Kisah 5 Ulama Mimpi Bertemu Rasulullah, Ada yang Ditegur Tidak Wudu Sebelum Tidur 

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Barang siapa melihat-Ku dalam mimpi, maka sungguh dia telah melihat-Ku secara benar karena setan tidak bisa menjelma menyerupai-Ku."

Menurut Buya Yahya, bermimpi adalah bagian dari kenabian, namun bukan artinya seseorang lantas diberikan wahyu.

"Mimpi yang dilihat seorang mukmin, 1 daripada 46 kenabian. Maksudnya mimpi baik yang dilihat dalam tidur adalah kabar gembira yang Allah berikan kepadamu," jelas Buya Yahya, seperti dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Senin (18/10/2021).

Dari sisi inilah disebut kenabian, bukan berarti seorang yang telah bermimpi lalu menjadi nabi. Kenabian sudah ditutup setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama di Gua Hira: Bacalah! 

Buya Yahya mengatakan, ketika seseorang mimpi bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, sebaiknya tidak perlu banyak diceritakan kepada orang lain. Biarlah menjadi rahasia antara ia dengan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Hal ini ditakutkan menjadi fitnah masyarakat maupun ditiru seseorang yang salah, sehingga menimbulkan kebohongan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement