Mendengar hal itu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berdoa untuknya. Beliau pun bertanya, "Siapa namamu?"
"Nama saya Muhbar bin Abhar. Saya tinggal di Bukit Tursina. Adakah Paduka memerintahkan saya, wahai Rasulullah, untuk mengejek mereka dalam berhala seperti Musfir mengejek Paduka?"
Baca juga: Kisah Menyentuh Rasulullah yang Berakhlak Mulia Mengenakan Pakaian Lusuh
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kemudian menjawab, "Boleh saja."
Lalu jin itu pergi ke tempat berhala. Di sana kaum kafir Quraisy sedang sembahyang. Mereka berkata, "Wahai Hubal, gembirakanlah kami dengan ejekan kepada Muhammad."
Jin yang telah masuk pada tubuh Hubal itu kemudian berkata, "Wahai penduduk Makkah, orang ini adalah Nabi yang benar. Muhammad mengajakmu pada kebenaran tetapi kalian menganggapnya kebatilan. Jika kalian tidak beriman kepadanya dan tidak membenarkan ajaran yang dibawanya, tentunya kalian akan berada di neraka jahanam selama-lamanya. Ikutilah Muhammad! Yakinilah kebenarannya! Dialah Nabi Allah dan sebaik-baiknya makhluk."
Lalu Abu Jahal berdiri dan memungut arca itu, kemudian membantingnya. Arca tersebut pecah, lalu dibakar. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kemudian pulang dengan hati gembira dan mengubah nama jin Islam dari Bukit Tursina itu dengan Abdullah ibnu Abhar.
Sebagai bentuk pembelaannya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, jin tersebut melantunkan syair:
أنا عبد الله بن عبهر # انّي قتلت ذا الفجور مسفرا
"Aku adalah Abdullah bin Abhar. Sesungguhnya aku telah membunuh setan yang durhaka yaitu Musfir."
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)