Waraqah mengatakan bahwa makhluk yang ditemui oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam adalah Malaikat Jibril, dan beliau adalah nabi yang ditunggu-tunggu. Ucapan Waraqah ini berdasarkan membaca kitab-kitab. Setelah mengetahui bahwa suaminya adalah seorang nabi, Khadijah pun turut mendukung dakwah yang dilakukan oleh suaminya.
Sebagai Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu, pastinya Jibril sering bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Tidak hanya menyampaikan wahyu, dia juga diciptakan dengan kemuliaan dan kekuatan.
Hal ini sesuai firman Allah Subhanahu wa ta'la, "Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. (QS. At-Takwir: 19–21)
Berdasarkan riwayat Ibnu Jarir dan Abu Asy-Syaikh dari Ali bin Husain bahwa nama Jibril adalah Abdullah. Tambahan "il" menurut hadis Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas menunjukkan tempat untuk menyembah Allah Subhanahu wa ta'ala.
Wujud Asli Malaikat Jibril
Dalam menjalankan tugasnya, Malaikat Jibril kerap bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Namun tidak dalam wujud aslinya, tetapi dalam wujud manusia. Hanya dua kali Rasulullah melihat wujud asli malaikat tersebut.
Pertama, ketika beliau memintanya untuk menampakkan diri. Beliau kagum ketika melihat sayap malaikat yang membentang dari arah barat ke timur alam semesta.
Saat pertama kali melihat wajah Malaikat Jibril, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berusia 40 tahun. Saat itu diturunkan wahyu kedua yaitu, "Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah. Lalu berilah peringatan! Dan Tuhan agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah! (QS Al-Mudatsir: 1–5)