Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tafsir Surat Al Maidah Ayat 2 tentang 5 Larangan dari Allah Ta'ala

Hantoro , Jurnalis-Senin, 27 Februari 2023 |07:27 WIB
Tafsir Surat Al Maidah Ayat 2 tentang 5 Larangan dari Allah Ta'ala
Ilustrasi tafsir Surat Al Maidah Ayat 2. (Foto: Freepik)
A
A
A

Tafsir Surat Al Maidah Ayat 2 

Menurut riwayat Ibnu Juraij dan Ikrimah, bahwa seorang bernama Al-Hutam Al-Bakri datang ke Madinah dengan unta membawa bahan makanan. Setelah dijualnya makanan itu, ia menjumpai Nabi, lalu membaiat diri masuk Islam.

Setelah ia berpaling pergi, Nabi memperhatikannya seraya bersabda kepada para sahabatnya yang ada di situ: "Dia datang kepadaku dengan wajah orang yang berdusta dan berpaling pergi membelakangi aku seperti penipu."

Setelah Al-Hutam tiba di Yamamah, lalu ia murtad dari Islam. Berikutnya pada bulan Dzulqo'dah, ia keluar lagi dengan untanya hendak menjual barang makanan ke Makkah.

Tatkala para sahabat Nabi mendengar berita ini, beberapa orang dari golongan Muhajirin dan Anshar, bersiap keluar untuk menghajarnya di tengah jalan, maka turunlah ayat yang kedua ini. Akhirnya mereka tidak jadi melakukannya.

Dalam ayat kedua ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menerangkan kepada orang-orang yang beriman; lima larangan penting yang tidak boleh dilanggar, yaitu:

1. Melanggar larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu melanggar amalan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah dalam ibadah haji dan lain-lainnya.

2. Melanggar kehormatan bulan haram yaitu bulan Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab yang dilarang pada bulan-bulan tersebut berperang kecuali membela diri karena diserang.

3. Mengganggu binatang-binatang hadyu yaitu unta, lembu dan sejenisnya, kambing, biri-biri dan sejenisnya yang dihadiahkan kepada Kakbah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, disembelih di tanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin.

4. Mengganggu qalaid yaitu binatang-binatang hadyu (kurban), yang sudah dikalungi dengan tali, yang menunjukkan bahwa binatang itu dipersiapkan secara khusus untuk dikurbankan dan dihadiahkan kepada Kabah. Menurut pendapat yang lain, termasuk juga orang-orang yang memakai kalung yang menunjukkan bahwa dia hendak mengunjungi Kakbah yang tidak boleh diganggu, seperti yang dilakukan orang Arab pada zaman jahiliah. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement