HUKUM terlalu kenyang saat buka puasa di bulan Ramadhan perlu diperhatikan oleh umat Islam. Pada bulan Ramadhan, setiap Muslim wajib untuk berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Namun pada saat berbuka puasa, terkadang seseorang terlalu banyak makan hingga kekenyang. Padahal, tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam agama Islam.
Hukum terlalu kenyang saat buka puasa di bulan Ramadhan adalah makruh atau tidak dianjurkan. Waktu berbuka puasa bukanlah sekadar membatalkan puasa. Terlalu kenyang saat buka puasa menyebabkan malas beribadah pada malam bulan Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam tidak berlebihan dalam berbuka puasa. Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah tidak berbuka puasa dengan kurma:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum sholat. Jika tidak ada ruthab maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada tamr maka beliau minum seteguk air." (HR Abu Dawud nomor 2356, Imam Suyuti menilai hadits ini hasan)