JAKARTA - Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Arsyad Hidayat menyebutkan lima titik krusial pelaksanaan ibadah haji tahun 2023. Menurut Arsyad lima titik krusial ini harus menjadi perhatian Petugas Pembimbing Haji Indonesia ( PPHI) Arab Saudi.
"Berdasarkan pengalaman tahun tahun sebelumnya ada lima titik krusial dalam pelaksanaan haji tahun ini. Ini yang harus kita antisipasi apalagi tahun ini banyak jemaah lansia," kata Arsyad di Pondok Haji, Selasa (11/4/2023).
1. Kedatangan Jamaah Haji
Dikatakan Arsyad kedatangan jamaah haji saat tiba di bandara menjadi titik rawan terkait perbedan kultur dan budaya yang bisa membuat jamaah haji stres. Dia mencontohkan, saat pemeriksaan di imigrasi tak sedikt jamaah haji yang stres karena merasa dibentak petugas.
Padahal, memang gaya bicara di sana begitu. Sudah mereka capai perjalanan, kemudian antre imigrasi tiba tiba merasa dibentak. Nah, ini harus menjadi perhatian petugas.
2. Kedatangan di Madinah atau Makkah
Menurut Arsyad, saat tiba di Madinah untuk kloter pertama dan Makkah bagi kloter kedua biasanya jamaah lupa melakukan orientasi lingkungan tempat mereka menginap. Sangking semangat ibadah Arbain untuk jamaah Madinah dan umrah untuk Makkah, membuat jamaah tidak melihat dulu lingkungan sekitar.
Imbasnya, tak jarang jamaah tersesat saat pulang ke hotel karena mereka tidak melakukan orientasi terkait nama jalan, ciri fisik atau tanda jalan sehingga gagal menemukan jalan ke hotel. Karena itu jamaah harus dibekali kartu hotel. Dengan jumlah lansia bertambah banyak potensi tersesat jadi tambah banyak.