Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik." (HR Ahmad)
Dikarenakan sifatnya yang mudah berubah-ubah, hati kemudian disebut dengan kalbu atau qalbu sesuai asal kata Arab-nya. Maka itu, melalui doa berikut Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam selalu memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar senantiasa diberi keteguhan hati di atas agama-Nya.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Ya muqallibal qulub tsabbit qalbi 'ala dinika.
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR An-Nasa'i)
Setelah berdoa itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kemudian menyambungnya dengan doa dari Alquran:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhab.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia)." (QS Ali 'Imran (3): 8)