-Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran ayat 191
كُرُوْنَ = Hukumnya mad asli atau mad thabi’i, karena huruf ra’ berharakat dammah bertemu dengan wau sukun. Cara membacanya adalah panjang dua harakat.
اللَّهَ : Hukumnya lam tafkhim atau lam mukhomah, karena ada tanda baca fatkhah sebelum lafal اللَّهِ. Cara membacanya tebal dengan mengangkat lidah ke langit-langit mulut sambil menekan.
مًا وَ : Hukumnya idgham bighunnah, karena ada mim berharakat fathahtain bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya masuk dengan mendengung sepanjang 3 harakat.
دًا وَ : Hukumnya idgham bighunnah, karena ada huruf dal berharakat fathatain bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya masuk dengan mendengung sepanjang 3 harakat.
بِهِمْ وَ : Hukumnya idhar syafawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya terang atau jelas tidak berdengung.
السَّمَاوَاتِ : Hukumnya alif lam syamsiyah, karena ada huruf alif lam bertemu dengan huruf sin bertasydid. Cara membacanya dimasukan ke huruf sin dengan panjang 2 harakat.
وَالْأَرْضِ : Hukumnya alif lam qomariah, karena ada huruf alif lam bertemu dengan huruf alif (huruf hidup). Cara membacanya harus terang dan jelas.
خَلَقْتَ : Hukumnya qolqolah sughro, karena ada huruf qaf mati di dalam kalimat. Huruf ta' tidak dibaca dan diakhiri huruf qaf.
بَاطِلاًۚ سُبْحٰنَكَ = Hukumnya ikhfa, karena huruf lam alif berharakat fathahtaun bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
النَّارِ : Hukumnya mad arid lissukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya panjang dua harakat.
Demikian hukum tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191. Wallahu a'lam bisshawab.
(RIN)
(Rani Hardjanti)