INILAH hukum tajwid Surat Al Baqarah Ayat 256, tafsir lengkap dan asbabun nuzulnya. Sangat penting diketahui, karena tajwid menentukan baik dan benar dalam membaca ayat suci Alquran.
Surat Al Baqarah berisi 286 ayat. Merupakan surat ke-2 dalam kitab suci Alquran, Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah atau turun di Kota Madinah, Arab Saudi.
Surat Al Baqarah Ayat 256
لَاۤ اِكۡرَاهَ فِى الدِّيۡنِۙ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشۡدُ مِنَ الۡغَىِّۚ فَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِالطَّاغُوۡتِ وَيُؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسۡتَمۡسَكَ بِالۡعُرۡوَةِ الۡوُثۡقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
Arab latin: Laaa ikraaha fid diini qat tabiyanar rushdu minal ghayy; famai yakfur bit Taaghuuti wa yu'mim billaahi faqadis tamsaka bil'urwatil wusqaa lan fisaama lahaa; wallaahu Samii'un 'Aliim.
Artinya: "Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS Al Baqarah: 256)
Surat Al Baqarah Ayat 256 menjelaskan tentang ilmu tauhid, yakni hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menjadi pegangan seorang Muslim dalam menghadapi cobaan hidup. Di dalamnya juga diterangkan sifat-sifat Allah Ta'ala yang wajib diketahui.