RUMUS malam Lailatul Qadar menurut Imam Ghazali berikut ini sangat menarik diketahui setiap Muslim. Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan. Sangat banyak malaikat turun ke dunia pada malam itu hingga penuh sesak.
Dijelaskan juga bahwa Lailatul Qadar merupakan malam penetapan takdir. Dinamakan demikian karena pada malam tersebut turun kitab yang mulia Alquran, turun rahmat, dan turun para malaikat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ , تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al Qadar: 3–5)
Dilansir Muslim.or.id, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan bahwa tidak ada yang mengetahui kapan datangnya malam Lailatul Qadar. Para ulama mengatakan hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala menyembunyikan pengetahuan tanggal pasti terjadinya Lailatul Qadar adalah agar umat manusia bersemangat mencarinya.
Hal ini berbeda jika Lailatul Qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan. (Lihat kitab Fathul Bari, 4: 266)
Namun, diketahui bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan." (HR Bukhari nomor 2020 dan Muslim: 1169)
Terjadinya Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR Bukhari nomor 2017)