MADINAH –Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Masjid Nabawi menemukan tas berisi uang sebesar Rp 15 juta, handphone, KTP, dan surat penting lainnya milik jamaah Haji Indonesia.
Jamaah haji yang kehilangan tasnya bernama Siti Rahayu. Dia kehilangan tas yang berisi uang dan handphone. Siti lalu bergegas mendatangi petugas haji yang bertugas di seksi khusus Masjid Nabawi, Madinah, Lucky Fitri.
Selanjutnya, Siti melaporkan kehilangan tas yang berisi uang sebesar Rp15 juta, handphone, KTP, dan sejumlah surat penting.
"Dia datang sendirian dan mengaku kehilangan tas," ujar Lucky Fitri A, kepada Media Center Haji (MCH) 2024, dikutip, Minggu (26/5/2024).
Siti mengaku tidak mengetahui di mana lokasi hotelnya. Namun dia mengaku tergabung dalam kloter 31 rombongan 2 Embarkasi Surabaya.
Dia juga tidak hapal nomor ponsel rekannya maupun nomornya sendiri yang terbawa dalam tasnya yang hilang.
Lucky lalu memindai kartu identitas jemaah yang tergantung di leher Siti. Kartu identitas itu berisi data jamaah dengan detail, mulai hotel, asal embarkasi, hingga nomor kontak ketua regu (karom).
Dia menghubungi ketua rombongan dan menyampaikan ada jamaahnya yang kehilangan tas. "Ibu Siti kami minta tenang dan menunggu hasil investigasi kami," ucap Lucky.
Dia pun meminta ketua rombongan membagi nomor kontak handphone Siti yang ada di dalam tas yang hilang.
Lucky pun menghubungi nomor tersebut, lalu seorang perempuan menjawabnya dan memberikan informasi bahwa dia yang menemukan tas berisi uang milik Siti. Perempuan tersebut mengaku sebagai tenaga kebersihan di Masjid Nabawi.
Perempuan tersebut adalah warga negara Indonesia yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita. Namun, Lucky lupa mencatat identitas Wanita tersebut.
Lucky kemudian mengambil tas itu dan menyerahkannya kembali ke pemiliknya. Barang-barang dalam tas pun masih utuh.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar jamaah tidak membawa uang berlebihan saat pergi ke masjid karena berisiko.
"Beruntung karena yang menemukan orang Indonesia. Kalau bukan orang Indonesia agak repot mengurusnya karena bisa berurusan dengan aparat setempat," tutup Lucky.
(Fahmi Firdaus )