Selain itu, ada 13 kloter dengan keterlambatan Garuda Indonesia pada kisaran satu sampai dua jam. Sementara yang di atas dua jam, ada tujuh kloter.
"Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit," lanjutnya.
Proses evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilakukan setiap pekan. Saat ini tahap pemberangkatan jamaah haji memasuki musim puncak atau peak season.
"Ini tentu menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan. Kami minta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh agar problem keterlambatan penerbangan yang masih cukup besar bisa segera diselesaikan dan tidak berkelanjutan," imbaunya.
Fase kedatangan jamaah haji gelombang kedua sudah berlangsung sejak 24 Mei 2024. Gelombang pertama sudah usai dengan 229 kloter dan 88.987 jamaah.
Pada fase gelombang kedua, ada 325 kloter dengan jumlah jamaah haji lebih dari 124 ribu. Pada penerbangan gelombang kedua, jamaah haji Indonesia dari berbagai embarkasi di Tanah Air akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Fase ini berlangsung hingga 10 Juni 2024.
(Hantoro)