MAKKAH – Wajah Roslaini terlihat gembira saat melihat kedatangan Yanti Nurindahsari, perawat Saudi National Hospital ke ruangannya.
Wanita asal Lhokseumawe ini merupakan salah pasien jamaah haji Indonesia yang dirawat karena serangan jantung.
“Senang pak, perawatnya orang Indonesia,” ujarnya saat ditemui Okezone yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) 2024 di Saudi National Hospital, Makkah, Senin (10/6/2024).
Yanti -- panggilan akrabnya --langsung memeriksa Roslaini. Dengan cekatan dia juga membantu Roslaini yang terbaring di kasurnya.
“Saya kerja di rumah sakit ini sejak 6 tahun lalu. Sebelumnya saya bekerja sebagai perawat di RS Permata Ibu Cileduk dan RS Bunda Menteng,”ujar Yanti.
Gadis 35 tahun asal Sangkanhurip, Majalengka, ini mengungkapkan bagaimana awalnya dia bisa bekerja di Arab Saudi sebagai perawat.
“Saya berangkat ke Saudi melalui PT di Jakarta dengan visa kerja. Bekerja disini statusnya kontrak, tahun ini habis namun dapat promosi sebagai Kepala Ruangan,”ungkapnya.
“Perawat asal Indonesia di rumah sakit ini ada empat orang. Kerja disini modalnya Bahasa Inggris dan ijazah. Kalau dulu saya sekolah perawatnya di Stikes Majalengka,” lanjut gadis yang masih hidup sendiri tersebut.
Yanti melanjutkan, jamaah haji Indonesia sangat banyak yang dirawat disini. Mereka sangat senang karena beberapa perawatnya berasal dari Indonesia. Sehingga tidak terjadi kendala Bahasa.
“Banyak jamaah haji Indonesia yang dirawat disini. Mereka senang karena banyak perawat dari Indonesia. Sementara kalau jamaah haji lain banyak dari Pakistan dan negara Islam lainnya. Kalau kendala bahasa kita tidak ada masalah. Ada language barrier jika ada pasien asing kita tidak masalah,” tuturnya.
Dia juga mendapat penghasilan yang besar selama bekerja di Arab Saudi. Penghasilannya sebulan sebagai perawat mencapai puluhan juta rupiah.
“Mereka (manajemen) juga mengakui cara kerja orang Indonesia bagus. Kalau untuk income perbulan bisa sampai Rp15 juta- Rp20 juta,” ungkapnya.
Di sisi lain, tinggal di Negeri orang, membuat Yanti rindu dengan Tanah Air. Terlebih budaya di Arab Saudi yang menjunjung tinggi nilai keislaman.