ALQURAN dan sains mengungkap bukti terkait hujan turun berkat peran gunung. Hujan merupakan sebuah peristiwa jatuhnya cairan dari atas langit ke permukaan bumi. Hujan berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi noncair seperti salju, batu es, dan slit.
Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan bumi. Di bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan.
Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara makin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara.
Adanya hujan yang turun ke muka bumi sudah sejak lama diungkap dalam kitab suci Alquran. Dijelaskan bahwa gunung berperan dalam proses terjadinya hujan.
Ilmuwan sains membuktikan adanya keterkaitan langsung antara gunung-gunung yang tinggi dan air hujan yang tawar.
Dilansir buku "Sains dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, dijelaskan bahwa ketika gunung-gunung yang tinggi mendapat terpaan angin yang membawa uap air, ia menjadi semacam perangkap hujan.
Para ilmuwan sains pun telah membuktikan bahwa sebagian besar hujan turun di kawasan pegunungan yang tinggi. Makin rendah ketinggian gunung, semakin sedikit hujan yang turun di daerah itu.
Dengan demikian, mata air sungai memancar dari pegunungan. Para ahli mengatakan hawa dingin pada lapisan atas udara dan puncak-puncak gunung yang tinggi merupakan dua pemicu utama pembentukan awan hujan dan turunnya hujan ke bumi.