4. Isymam
Menurut bahasa, isymam berarti moncong atau monyong. Sedangkan secara istilah isymam adalah memonyongkan dua bibir tanpa bersuara dan bernapas untuk mengiringi huruf yang bersukun sebagai isyarat dhammah.
Dalam Alquran, isymam terdapat dalam Surat Yusuf Ayat 11 yang berbunyi:
قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّ۫ا عَلٰى يُوْسُفَ وَاِنَّا لَهٗ لَنٰصِحُوْنَ
Bacaan laa ta’manna dibaca menjadi laa ta’maunna. Keberadaan isymam dimaksudkan untuk memberitahukan harakat asli dari lafadz yang diisymamkan. Namun pemberitahuan tersebut hanya untuk orang yang melihatnya, bukan hanya mendengar.
5. Tashil
Secara bahasa, tashil berarti memberikan kemudahan atau keringanan. Sedangkan menurut istilah adalah meringankan ucapan dengan mengeluarkan suara antara hamzah dan alif, atau dengan kata lain tashil bermakan mempermudah bunyi hamzah.
وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا اَعْجَمِيًّا لَّقَالُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ ءَاَ۬عْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ اُولٰۤىِٕكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ ࣖ
Itulah ulasan singkat tentang bacaan gharib di dalam Alquran. Allahu a'lam.
(Hantoro)