Dalil 2
Hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau berdoa ketika sujud dengan mengucapkan:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridho-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung dengan keselamatan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. Aku tidak mampu membatasi jumlah pujian kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana yang Engkau pujikan kepada diri-Mu.” (HR Muslim)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkabarkan bahwasanya beliau tidak mampu menghitung pujian bagi Allah. Seandainya beliau mampu menghitung nama-nama Allah niscaya beliau mampu untuk menghitung sifat-sifat Allah seluruhnya, sehingga beliau bisa menghitung seluruh pujian bagi Allah. Karena seluruh sifat-sifat Allah diungkapkan dari nama-nama-Nya."
Dalil 3
Nama-nama Allah dalam Alquran dan As-Sunnah kalau dikumpulkan semuanya lebih banyak dari 99. Para ulama yang mencoba mengumpulkan 99 asmaaul husna tidak semuanya menyebutkan nama Allah yang sama. Ini menunjukkan bahwa seluruh nama Allah apabila dikumpulkan dari seluruh para ulama yang mencoba mengumpulkan nama-nama Allah tersebut pasti jumlahnya akan lebih dari 99 nama.