Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hukum Menggabungkan 2 Niat Puasa Sunnah

Dandi Muhammad Hanif , Jurnalis-Jum'at, 17 Januari 2025 |15:05 WIB
Hukum Menggabungkan 2 Niat Puasa Sunnah
Hukum menggabungkan 2 niat puasa sunnah. (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Dalam praktik berpuasa sunnah, ada kalanya beberapa ibadah sunnah bertemu di waktu yang sama. Contohnya adalah puasa Rajab yang bertepatan dengan hari Senin atau Kamis.

Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah sah menggabungkan niat untuk kedua puasa tersebut? Dikutip dari laman NU Online, Jumat (17/1/2025), berikut rangkuman hukum menggabungkan 2 niat puasa sunnah :

1. Pendapat Ulama Terkait Penggabungan Niat

Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Asybah wan Nadhair menjelaskan bahwa menurut Imam al-Qaffal, menggabungkan dua niat untuk ibadah sunnah tidak dianggap sah. Namun, pendapat ini mendapat kritik, seperti dalam kasus niat mandi sunnah untuk hari Jumat dan hari raya, yang menurut ulama tetap sah dilakukan bersamaan.

الرَّابِعُ: أَنْ يَنْوِي مَعَ النَّفْلِ نَفْلًا آخَر: فَلَا يَحْصُلَانِ. قَالَهُ الْقَفَّالُ وَنُقِضَ عَلَيْهِ بِنِيَّتِهِ الْغُسْل لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيد، فَإِنَّهُمَا يَحْصُلَانِ. قُلْت: وَكَذَا لَوْ اجْتَمَعَ عِيد وَكُسُوف، خَطَبَ لَهُمَا خُطْبَتَيْنِ، بِقَصْدِهِمَا جَمِيعًا ذَكَرَهُ فِي أَصْلِ الرَّوْضَةِ، وَعَلَّلَهُ بِأَنَّهُمَا سُنَّتَانِ، بِخِلَافِ الْجُمُعَة وَالْكُسُوف، وَيَنْبَغِي أَنْ يُلْحَق بِهَا مَا لَوْ نَوَى صَوْم يَوْم عَرَفَة وَالِاثْنَيْنِ مَثَلًا، فَيَصِحّ

Artinya: “Keempat: Jika seseorang berniat menggabungkan dua niat untuk dua ibadah sunnah, maka kedua ibadah tersebut tidak sah dilakukan secara bersamaan. Pendapat ini disampaikan oleh Al-Qaffal. Namun, pendapat tersebut dibantah dengan contoh berniat mandi untuk Jumat dan hari raya, di mana keduanya dianggap sah.”

“As-Suyuthi berkata: Begitu juga, jika salat Id dan salat kusuf berkumpul (waktunya bersamaan), maka seseorang dapat berkhutbah dua kali dengan niat untuk keduanya sekaligus. Hal ini disebutkan dalam kitab Ar-Raudhah dan dikuatkan dengan alasan bahwa keduanya adalah ibadah sunnah, berbeda dengan salat Jumat dan salat kusuf.”

“Dan seyogyanya dapat disamakan juga, seseorang yang berniat puasa hari Arafah dan hari Senin misalnya, maka puasa tersebut sah.” (Al-Asybah wan Nadhair, Juz I, halaman 23).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement