Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Hadist Qudsi Pengertian dan Perbedaannya dengan Alquran

Dimas Bihar Ulum , Jurnalis-Kamis, 06 Februari 2025 |18:08 WIB
Mengenal Hadist Qudsi Pengertian dan Perbedaannya dengan Alquran
Mengenal Hadist Qudsi Pengertian dan Perbedaannya dengan Alquran (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Hadist Qudsi merupakan salah satu bentuk wahyu yang disampaikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Hadist Qudsi memiliki karakteristik yang membedakannya dari Alquran.
Memahami perbedaan antara keduanya penting bagi umat Islam untuk mengapresiasi kedudukan masing-masing dalam ajaran Islam.

Pengertian Hadist Qudsi

Secara etimologis, kata "Qudsi" berasal dari bahasa Arab "quds" yang berarti suci atau mulia. Dengan demikian, "Hadist Qudsi" dapat diartikan sebagai hadist yang memiliki kesucian khusus. Secara terminologis, hadist Qudsi adalah perkataan Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan firman Allah SWT, namun tidak termasuk dalam Alquran.
Biasanya, hadist Qudsi diawali dengan ungkapan seperti "Allah berfirman" atau "Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman". Contoh hadist Qudsi adalah:
Artinya: "Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Allah Ta'ala berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku...'"

Perbedaan antara Alquran dan Hadist Qudsi

Meskipun keduanya berasal dari Allah SWT, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara Alquran dan hadist Qudsi:

1. Kedudukan dan Fungsi

Alquran adalah kitab suci utama dalam Islam yang menjadi pedoman hidup bagi umat manusia. Ia memiliki kedudukan tertinggi sebagai sumber hukum dan petunjuk. Sementara itu, hadist Qudsi berfungsi sebagai penjelas atau pelengkap terhadap ajaran yang terdapat dalam Alquran.

2. Lafal dan Makna

Alquran merupakan firman Allah SWT baik dari segi lafal maupun makna. Setiap kata dan huruf dalam Alquran adalah langsung dari Allah SWT. Sebaliknya, dalam hadist Qudsi, maknanya berasal dari Allah SWT, namun lafalnya disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini berarti bahwa Nabi menerima makna dari Allah dan menyampaikannya dengan kata-kata beliau sendiri.

3. Cara Penyampaian

Alquran diturunkan melalui perantaraan Malaikat Jibril secara verbatim dan disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan lafal yang tetap. Hadist Qudsi, di sisi lain, bisa jadi diterima Nabi melalui ilham atau mimpi, dan beliau menyampaikannya dengan lafaz beliau sendiri.

4. Status Kesucian dan Penggunaan dalam Ibadah

Alquran memiliki kesucian yang sangat tinggi. Membacanya dianggap sebagai ibadah, dan ia digunakan dalam berbagai ritual ibadah seperti shalat. Hadist Qudsi tidak memiliki status yang sama,membacanya tidak dianggap sebagai ibadah dalam konteks yang sama, dan ia tidak dibaca dalam sholat.

 

5. Keotentikan dan Penjagaan

Alquran dijaga keasliannya oleh Allah SWT dan disampaikan secara mutawatir, sehingga terjamin keotentikannya. Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr ayat 9:
   ِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."

Sementara itu, hadist Qudsi tidak memiliki jaminan penjagaan yang sama dan disampaikan melalui periwayatan yang bisa jadi tidak mutawatir. Oleh karena itu, keotentikan hadist Qudsi perlu diteliti melalui ilmu hadist.

6. Gaya Bahasa dan Keindahan

Alquran memiliki gaya bahasa yang khas dan keindahan sastra yang tinggi, yang menjadi salah satu mukjizatnya. Sedangkan hadist Qudsi, meskipun memiliki makna yang dalam, tidak memiliki gaya bahasa yang sama dengan Alquran.

7. Penggunaan dalam Hukum Islam

Alquran menjadi sumber utama dalam penetapan hukum Islam. Hadist Qudsi, meskipun berasal dari Allah, tidak digunakan sebagai sumber hukum utama, tetapi lebih sebagai penjelas atau pendukung terhadap hukum yang telah ditetapkan dalam Alquran dan hadist Nabi lainnya.

Dengan memahami perbedaan antara Alquran dan hadist Qudsi membantu umat Islam dalam mengapresiasi kedudukan dan fungsi masing-masing. Alquran sebagai firman Allah yang diturunkan secara langsung memiliki kedudukan tertinggi sebagai pedoman hidup.
Sementara itu, hadist Qudsi, meskipun berasal dari Allah dalam hal makna, disampaikan melalui lafaz Nabi dan berfungsi sebagai penjelas atau pelengkap terhadap ajaran Alquran.

Dengan memahami perbedaan ini, umat Islam dapat lebih menghargai dan mengamalkan ajaran Islam dengan lebih tepat. Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement