Kartu Nusuk yang berukuran sekitar tiga kali lipat dari ukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) ini berisikan identitas jamaah, kamar hotel, nomor visa, jenis visa, barcode hingga QR code. Jika ada jamaah yang tersesat, mereka hanya cukup menyodorkan kartu ini ke petugas Arab Saudi dan kemudian mendapatkan bantuan.
Kartu yang terbuat dari PVC berwarna putih dengan aksen cokelat ini akan menampilkan sistem digital yang menunjukan data informasi lengkap sang jamaah. Kartu Nusuk ini juga dijadikan akses pintu masuk menuju semua layanan penting selama ibadah di Tanah Suci.
Jika tidak memiliki kartu ini, jamaah takkan bisa mengikuti prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Karena itu, Kementerian Agama dalam hal ini PPIH Arab Saudi 2025 terus berkoordinasi dengan syarikah terkait demi kelancaran ibadah jamaah haji Indonesia tahun ini.
(Erha Aprili Ramadhoni)