Syarikah atau perusahaan penyelenggara layanan haji, membuat jamaah lansia atau pasangan suami-istri berpotensi terpisah saat tiba di Makkah. Kondisi ini yang membuat jamaah sempat khawatir terpisah dengan pasangan, orangtua atau pendampingnya saat tiba di Makkah.
Sampai akhirnya, Kementerian Agama yang diwakili PPIH mengadakan pertemuan dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta syarikah. Dari pertemuan itu muncul solusi, yang mana pasangan suami-istri, lansia-disabilitas dan pendamping tetap bisa tinggal satu hotel di Makkah.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Atas dasar rasa kemanusiaan, jamaah lansia dan disabilitas dipersatukan dalam satu hotel di Makkah.
"Kami menyampaikan kabar baik. Hasil komunikasi intensif dan koordinasi yang terus-menerus dilakukan seluruh pihak terutama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta syarikah penyedia layanan yang menjadi mitra Kementerian Agama tahun ini, kami sampai pada satu kesimpulan bahwa pasangan jemaah yang terpisah dapat digabungkan kembali dalam hotel yang sama meskipun berasal dari syarikah yang berbeda," kata ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi, dalam konferensi pers yang diadakan di Makkah pada Minggu, 18 Mei 2025.
(Ramdani Bur)