Program ini telah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025. Tanazul merupakan program di mana jamaah lansia, disabilitas dan sakit tak perlu mabit di Mina setelah melempar jumrah Aqabah.
Jamaah hanya perlu menginap di hotel-hotel yang berada di area jamarat, atau di sekitaran sektor satu dan dua Makkah. Berhubung program ini batal dijalankan, semua jamaah tetap melaksanakan rangkaian ibadah di Mina, termasuk mabit dan melontar jumrah, lalu kembali ke Makkah sesuai jadwal masing-masing.
Rangkaian puncak haji 2025 dimulai pada Rabu, 4 Juni 2025. Hal itu ditandai dengan pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah. PPIH Arab Saudi, Syarikah penyedia layanan jemaah haji Indonesia, dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah bersepakat pemberangkatan jamaah dilaksanakan berdasarkan syarikah, markaz, dan hotel tempat jemaah menginap.
“Pemberangkatan jamaah dilaksanakan berdasarkan syarikah, markaz, dan hotel tempat jamaah menginap. Dalam hal terdapat jamaah berbeda syarikah dan/atau markaz di satu hotel, maka syarikah bertanggung jawab untuk tetap memberangkatkan tanpa membedakan asal syarikah,” kata Muchlis Hanafi.
Sesuai jadwal jamaah akan bermalam di tenda-tenda yang sudah dibangun di Arafah. Setelah itu pada Kamis 5 Juni 2025, seluruh jamaah akan menjalani wukuf di Arafah.
(Ramdani Bur)