MADINAH - Setelah menunaikan ibadah haji di Makkah, banyak jamaah haji melanjutkan perjalanan spiritual ke Madinah. Sebagian jamaah reguler Indonesia pun dijadwalkan ke Madinah, terutama mereka yang awal perjalanannya langsung ke Mekkah.
Di Madinah, jamaah memperdalam ibadah dan berwisata religi. Ibadah utama di Madinah antara lain sholat Arbain yaitu melaksanakan shalat fardhu berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu berturut-turut.
Jamaah haji juga berkesempatan untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW yang terletak di dalam Masjid Nabawi. Area Raudhah diyakini sebagai taman surga.
Para jamaah kini diwajibkan registrasi dulu secara online melalui aplikasi Nusuk. Sehingga antrean lebih tertib dan menghindari desak-desakan.
Selain itu, bisa berwisata belanja di sekitar masjid Nabawi baik di toko-toko maupun pedagang kaki lima untuk membeli oleh-oleh. Tipsnya, harus berani menawar harga hingga tercapai akad antara penjual dan pembeli.
Di kiri kanan jalanan modern di sekitar Masjid Nabawi tersebar restoran, toko jajanan dan camilan serta kios jus aneka buah yang bisa anda kunjungi untuk menawar dahaga di tengah cuaca yang terik.
Jamaah juga bisa berziarah ke Makam Baqi yang terletak di samping Masjid Nabawi. Ini merupakan tempat peristirahatan bagi keluarga Nabi, sahabat, dan para syuhada.
Madinah juga menawarkan berbagai destinasi ibadah, wisata religi dan bersejarah yang layak dikunjungi seperti Masjid Quba. Ini adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW saat tiba di Madinah. Melaksanakan shalat dua rakaat di masjid ini dianjurkan karena pahalanya setara dengan umrah.
Kita juga dapat berkunjung ke Madain Saleh (Al-Hijr): Situs arkeologi yang merupakan peninggalan peradaban kaum Tsamud. Tempat ini diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO dan menawarkan pemandangan unik serta sejarah yang mendalam.
Ada pula As Syaffiyah Museum and Park. Museum ini menampilkan visual alam semesta dan replika Gua Hira, memberikan pengalaman edukatif dan interaktif bagi pengunjung.
Sementara itu, Al Madinah Museum menampilkan lebih dari 2.000 artefak langka yang menggambarkan sejarah dan budaya Madinah dari era Nabi hingga masa modern.
(Fetra Hariandja)