Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Pembangunan Kembali Kakbah Usai Nyaris Hancur Terbakar dan Terendam Banjir

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Kamis, 16 Oktober 2025 |09:49 WIB
Kisah Pembangunan Kembali Kakbah Usai Nyaris Hancur Terbakar dan Terendam Banjir
Kisah Pembangunan Kembali Kakbah Usai Nyaris Hancur Terbakar dan Terendam Banjir (Okezone)
A
A
A

Ketika pembangunan hampir selesai, muncul persoalan siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi simbol kesucian Kakbah. Dua klan paling berpengaruh, Bani Abd Manaf dan Bani Makhzum, bersitegang. Sumpah darah diucapkan, pisau hampir dihunus. Lima hari mereka berhenti bekerja, lebih dekat pada perang saudara daripada ibadah.

Sampai akhirnya, kebijaksanaan datang dari arah yang tak disangka. Abu Umayyah, tetua Mekkah, mengusulkan agar keputusan diserahkan pada orang pertama yang masuk ke Masjidil Haram pagi itu. Semua menunggu, dan yang pertama muncul adalah Muhammad bin Abdullah. Saat itu, belum ada wahyu. Muhammad adalah al-Amin, orang yang dipercaya. Namun, reputasi moralnya membuat semua pihak lega.

Dengan ketenangan yang kelak menjadi ciri kenabiannya, Muhammad membentangkan selembar kain. Hajar Aswad diletakkan di tengahnya. Setiap kepala kabilah memegang satu ujung kain, lalu mereka mengangkatnya bersama. Muhammad mengambil batu itu dan menempatkannya di sudut Kakbah dengan tangannya sendiri.

Bangunan Ka’bah baru itu tidak sepenuhnya sama dengan rancangan Ibrahim. Quraisy membuatnya berbentuk persegi, bukan persegi panjang, karena bahan yang mereka miliki tidak cukup. Mereka juga meninggikan pintu Kakbah agar tidak semua orang dapat masuk dengan mudah. Di atasnya mereka pasang talang air agar banjir tak lagi merusak dindingnya.

Sejak saat itu, bentuk Kakbah tidak lagi berubah. Selama masa Nabi Muhammad hingga Khulafaur Rasyidin, bangunan itu tetap seperti rancangan Quraisy. Padahal Nabi ketika penaklukkan Mekkah pernah menyampaikan kepada ‘Aisyah keinginannya untuk mengembalikan Kakbah ke fondasi Ibrahim. Namun, beliau tidak melakukannya karena khawatir menimbulkan kegaduhan di kalangan orang yang baru meninggalkan jahiliah.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement