Perang Khandaq, Begini Strategi dan Doa Rasulullah SAW Saat Menghadapi Pasukan Quraisy

Novie Fauziah, Jurnalis
Senin 13 September 2021 17:00 WIB
Perang Khandaq, begini strategi dan doa Nabi Muhammad SAW menghadapi pasukan Quirasy. (Foto: Ilmfeed/Ilustrasi)
Share :

PERANG Khandaq termasuk perang yang cukup besar melibatkan pasukan Islam melawan pasukan kaum Quraisy dan Yahudi pada pada 672 Masehi.

Bukan hanya besar, perang Khandaq merupakan peristiwa bersejarah yang melibatkan pemimpin tertinggi Islam, Nabi Muhammad SAW.

Sebagian para jumhur ulama menjelaskan, Perang Khandaq terjadi pada Syawal di tahun 5 Hijriyah, namun ada pula yang mengatakan bahwa pertempuran tersebut terjadi pada tahun ke-4 Hijriyah.

Disebutkan pemicu Perang Khandaq berasal dari dendam lama orang-orang Yahudi yang diusir oleh Rasulullah SAW dari Madinah akibat mengkhianati perjanjian, atau tepatnya dalam Perang Bani Nadhir.

Baca Juga: Begini Cara Mengalirkan Pahala kepada Orangtua yang Telah Meninggal Dunia

Saat itu sejumlah tokoh Yahudi Bani Nadhir dan Bani Wa’il, seperti Sallam bin abil Huqaiq, Hayyi bin Akhtab, Kinanah bin abil Huqaiq, Hauzah bin Qais al-Wa’iliy dan Abu Ammar al-Wa’iliy berangkat ke Makkah bertujuan untuk mengajak kaum musyrikin Quraisy memerangi Rasulullah. Mereka berjanji, “Kami akan bersama kalian berperang sampai berhasil menghancurkan kaum muslimin.”

Selain itu, mereka juga meyakinkan kaum Quraisy dengan mengatakan, bahwa kepercayaan kaum Quraisy lebih baik daripada agama yang dibawa Nabi Muhammad yaitu Islam.

Oleh karena itu Allah menurunkan Surat An Nisa Ayat 51: 

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَٰؤُلَاءِ أَهْدَىٰ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا

Artinya: "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari kitab, mereka mengimani sesembahan selain Allah dan thagut, serta mengatakan kepada orang kafir (musyrik Makkah) bahwa jalan mereka lebih benar dari pada orang orang beriman. (QS. An Nisa:51).

Baca Juga: Mitos Adik Menikah Duluan Bakal Datangkan Kesialan Hukumnya Syirik

Kemudian, setelah terjadi kesepakatan dengan kaum Quraisy, tokoh-tokoh Yahudi tersebut mendatangi Suku Gathafan. Dalam pertemuan dengan tokoh Gathafan mereka mencapai dua kesepakatan :

1. Suku Gathafan bersedia mengirim pasukan sebanyak-banyak untuk bergabung dengan pasukan sekutu menyerang kaum muslimin.

2. Sebagai imbalannya, kaum Yahudi akan menyerahkan hasil panen kurma Khaibar kepada suku Gathafan selama setahun penuh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya