ALQURAN dan sains kali ini membahas terjadinya fenomena alam hujan meteor. Meteor sendiri adalah penampakan jalur jatuhnya meteorid ke atmosfer bumi atau yang lazim disebut bintang jatuh. Dalam ajaran agama Islam, jatuhnya meteor memiliki makna tersendiri. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam kitab suci Alquran Surah As-Saffat Ayat 6 sampai 10:
"Sesungguhnya Aku telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka, setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal. Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka ia dikejar oleh suluh api yang terang." (QS As-Saffat: 6–10)
Baca Juga: Alquran dan Sains: Rasa Manis Delima Bermanfaat untuk Tenggorokan hingga Paru-Paru
Ayat-ayat tersebut memberikan kesimpulan bahwa jatuhnya meteor sebagai fenomena alam ialah benda langit yang digunakan untuk melempar setan yang coba mencuri hak-hak dari langit. Penjelasan ini juga diperkuat oleh salah satu penulis yakni Abdul Syukur Al-Azizi dalam bukunya 'Islam itu Ilmiah'.
Beliau menuliskan rangkumannya tentang hujan meteor dalam bab 'Sabuk Van Allen' bahwa berdasarkan penelitian para ahli astronomi abad modern, dari beberapa planet yang berada dalam sistem tata surya, mulai Merkurius hingga Pluto, tidak satu pun bisa dihuni oleh makhluk hidup, kecuali Planet Bumi.
Hal ini disebabkan sistem dan kondisi planet tersebut tidak memungkinkan untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Selain karena suhu yang ekstrem (sangat panas hingga beberapa ratus derajat atau terlalu dingin sampai jauh di bawah titik nol), planet-planet tersebut juga tidak henti-hentinya dibombardir ribuan meteor dan benda langit lainnya.
Selain itu, permukaan planet-planet tersebut juga dipenuhi oleh gas beracun yang tidak memungkinkan makhluk hidup di permukaannya.
Baca juga: Nyamuk Keluarkan Bunyi Berdengung ketika Terbang, Ini Penjelasan Alquran dan Sains
Maha benar Allah Subhanahu wa ta'ala dengan segala firman-Nya. Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai tempat tinggal yang baik dan layak bagi manusia, sebagaimana firman-Nya berikut: "Dan, Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara..." (QS Al-Anbiyaa' (21): 32)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan langit sebagai atap yang melindungi manusia di bumi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, langit merupakan atmosfer yang melindungi bumi dari hujan meteor. Atmosfer juga berfungsi menyaring sinar-sinar yang berbahaya bagi kehidupan di bumi, seperti sinar ultraviolet.