Begitu mobil mereka menyalip Mbah Sholeh Darat, tiba-tiba mogok. Mobil itu baru bisa berjalan lagi setelah tentara Belanda memberi tumpangan kepada Mbah Shaleh Darat.
Di lain waktu, karena mengetahui pengaruh Mbah Sholeh Darat yang besar, Pemerintah Belanda coba menyogoknya. Maka diutuslah seseorang untuk menghadiahkan banyak uang kepada Mbah Sholeh, dengan harapan Mbah Sholeh Darat mau berkompromi dengan penjajah Belanda.
Mengetahui hal ini Mbah Sholeh Darat marah, dan tiba-tiba dia mengubah bongkahan batu menjadi emas di hadapan utusan Belanda itu. Namun kemudian Mbah Sholeh Darat menyesal telah memperlihatkan karomahnya di depan orang. Beliau dikabarkan banyak menangis jika mengingat kejadian ini hingga akhir hayatnya.
Kiai Sholeh Darat wafat di Semarang pada hari Jumat Wage tanggal 28 Ramadan 1321 Hijriah atau 18 Desember 1903 Masehi. Beliau dimakamkan di permakaman umum Bergota Semarang dalam usia 83 tahun.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Makan Minum Secukupnya, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Manfaatnya untuk Kesehatan
(Hantoro)