Kiai Nawawi, ungkap dia, merupakan sosok pejuang sejati. Ia tak pernah merasa takut melakukan kontak senjata dengan pasukan Belanda dan Inggris. Seakan tidak takut peluru, Kiai Nawawi selalu berada di baris terdepan saat pertempuran dahsyat pecah. Sueb pun mengungkapkan bahwa Kiai Nawawi juga membekali para santrinya dengan benda-benda yang telah dibaluri doa.
"Ketika hendak berperang, saat itu, kami semua minta suwuk dari Kiai Nawawi. Saya diberikan kain udeng. Sebelumnya kain udeng itu sudah dirajah oleh beliau. Saya dan teman-teman seperjuangan, kalau tidak salah sekitar 17 orang, membawa bekal masing-masing dari beliau," imbuh Sueb.
Baca juga: 9 Artis yang Mantap Kenakan Hijab pada Tahun Ini, Jadi Tambah Cantik dan Modis
Tidak hanya kain udeng, dari cerita-cerita yang berkembang di masyarakat, ada juga santri Kiai Nawawi yang dibekali tujuh butir batu kerikil. Kabarnya butiran batu kecil itu bisa meledak layaknya granat tangan.
Ada juga yang menyebut jika sorban Kiai Nawawi mampu menangkis peluru yang keluar dari moncong-moncong senjata tentara sekutu.
Baca juga: Deretan Sunah di Hari Jumat, Nomor 7 Bisa Menghapus Dosa-Dosa
"Insya Allah semua itu benar. Beliau (Kiai Nawawi) memang memiliki ilmu yang cukup tinggi. Bahkan tidak ada satu pun santrinya yang takut saat kita berperang di berbagai medan pertempuran," jelas sembari mengingat peristiwa itu.
Kendati terkenal memiliki kesaktian yang luar biasa, Kiai Nawawi akhirnya gugur di dalam pertempuran di Dusun Sumantoro, Desa Plumbungan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.