Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Tidak Berurutan?

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 12 Agustus 2022 19:12 WIB
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh. (Foto: Shutterstock)
Share :

Syekh Muhammad Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah ditanya, "Terdapat dalam hadis bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memberikan wasiat kepada Abu Hurarah Radhiyallahu anhu agar berpuasa tiga hari untuk setiap bulan, kapan berpuasa hari-hari ini? Apakah secara berurutan?

Beliau menjawab, "Puasa tiga hari ini dibolehkan berpuasa secara berturut-turut atau terpisah. Boleh pada awal bulan atau di tengah atau di akhirnya. Masalah ini luas alhamdulillah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak menentukan. Aisyah Radhiallahu anha ditanya, 'Apakah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berpuasa pada setiap bulan tiga hari? Beliau menjawab, 'Ya.' Dikatakan, 'Pada hari apa dalam satu bulan beliau berpuasa?' (Aisyah Radhiyallahu anha) berkata, 'Tidak memedulikan hari apa dalam satu bulan berpuasa.' (HR Muslim nomor 1160) akan tetapi pada hari ke-13, 14, dan 15 itu yang lebih utama. Karena ia termasuk Ayyamul Bidh." (Majmu Fatawa Syekh Ibnu Utsaimin, 20/soal nomor 376)

Baca juga: Luar Biasa! Ini Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Sangat Sayang jika Dilewatkan 

Baca juga: Hukum Menggabungkan Puasa Syawal, Ayyamul Bidh, dan Senin Kamis 

Dinukil dari Muslimah.or.id, dijelaskan bahwa puasa Ayyamul Bidh tidak harus tanggal 13, 14, 15 hijriah setiap bulannya. Syekh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

يصوم المؤمن الثلاثة في أي وقت من الشهر، الرسول -صلى الله عليه وسلم- أوصى بصيام ثلاثة أيام من كل شهر، سواء كان في أوله، أو في وسطه، أو آخره، الأمر واسع بحمد الله، وإن تيسر صيام البيض الثالث والرابع عشر والخامس عشر متوالية فهو أفضل، وإلا فالأمر واسع، يصوم الإنسان البيض في أي وقت من الشهر مفرقة، أو متوالية

"Seorang mukmin hendaknya puasa tiga hari dalam satu bulan di hari apa saja. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mewasiatkan untuk puasa tiga hari dalam setiap bulan, baik di awal, di tengah, maupun di akhir. Perkaranya longgar walhamdulillah. Jika bisa untuk puasa Ayyamul Bidh tanggal 13, 14, 15 secara berurutan, ini lebih utama. Jika tidak demikian, maka perkaranya longgar. Boleh seseorang puasa Ayyamul Bidh dalam hari yang terpisah-pisah dalam satu bulan, boleh juga berurutan."

Demikian penjelasan mengenai hukum puasa Ayyamul Bidh tidak berurutan. Semoga jelas dan bermanfaat. Allahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya