Sementara untuk urusan agama, Amna menolak menjadi pemuka agama seperti ibunya. Sebab apa yang diajarkan, berbeda dengan apa yang dipraktikkan.
"Saat remaja, aku mengatakan kepada ibu bahwa aku tidak percaya Tuhan. Saat itu orang-orang berhenti berbicara denganku," ujarnya.
Sampai akhirnya Amna bertemu komunitas Muslim. Ia coba berteman dengan orang-orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya. Namun hal lain dirinya rasakan, berada di antara orang Islam, Amna merasa diterima.
Dia menceritakan saat pertama kali pergi ke masjid, di dalamnya merasa ketenangan. Hal itu menjadi pengalaman yang luar biasa selama hidupnya.
"Itu (pengalaman) yang sangat luar biasa indah," katanya.