Hukum Tajwid Surat Al Kahfi Ayat 110 Beserta Keutamaannya

Hantoro, Jurnalis
Rabu 24 April 2024 11:24 WIB
Ilustrasi hukum tajwid Surat Al Kahfi Ayat 110. (Foto: Unsplash)
Share :

HUKUM tajwid Surat Al Kahfi Ayat 110 lengkap dibahas dalam artikel Okezone Muslim berikut ini. Al Kahfi termasuk golongan surat Makkiyah atau turun kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam di Kota Makkah, Arab Saudi.

Surat Al Kahfi berada di urutan ke-18 dalam kitab suci Alquran dan terdiri dari ayat 1–110. Surat ini membahas berbagai macam Ashhab Al Kahfi, seperti kekuasaan, ilmu, agama, dan fitnah harta. 

Dilansir Quran.nu.or.id, dalam Surat Al Kahfi Ayat 110 dijelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menjelaskan jati dirinya.

Bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah seorang manusia, bukan dewa, ataupun Tuhan. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surat Al Kahfi ayat 110: 

قُلۡ اِنَّمَاۤ اَنَا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ يُوۡحٰٓى اِلَىَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمۡ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ  ۚ فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـاوَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا

Arab latin: Qul innamaaa ana basharum mislukum yuuhaaa ilaiya annamaa ilaahukum Ilaahunw Waahid; faman kaana yarjuu liqaaa'a Rabbihii falya'mal 'amalan saalihanw wa laa yushrik bi'ibaadati Rabbihiii ahadaa.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad): Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS Al Kahfi (18): 110) 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya