CALON jamaah haji lanjut usia (Lansia) dan disabilitas wajib turun dari bus saat miqat di Masjid Bir Ali? Sesuai jadwal, kloter pertama calon jamaah haji Indonesia yang tiba di Madinah pada Jumat, 2 Mei 2025, akan bergerak ke Makkah pada Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 07.00 Waktu Arab Saudi atau 11.00 WIB.
Sebanyak 2.800 calon jamaah haji Indonesia akan berangkat dari Madinah ke Makkah sepanjang Sabtu 10 Mei 2025. Sebelum berangkat ke Makkah, para calon jamaah akan mengambil miqat di Bir Ali.
Nama Bir Ali tak asing di telinga orang Indonesia, terutama bagi jamaah haji yang lebih dulu mendarat di Madinah. Mengutip dari laman resmi Kementerian Agama, kawasan Bir Ali mempunyai nama asli Zulhulaifah.
Area ini menjadi miqat makani atau batas tempat memulai ibadah umrah dan haji (berihram) bagi para jamaah yang berangkat dari arah Madinah. Hal itu termasuk jamaah haji Indonesia yang terbang ke Arab Saudi pada gelombang I (2-25 Mei 2025).
Dari sinilah, para calon jamaah haji mengambil miqat di Bir Ali sebelum menjalani umrah wajib di Makkah. Menurut Kepala Seksi Khusus (Kaseksus) Bir Ali, Muhammad, calon jamaah haji hanya diberi waktu 15 menit untuk mengambil miqat di Bir Ali.
“Batas waktu di Bir Ali hanya 15 menit, kita usahakan seefisien mungkin,” kata Muhammad di Madinah, Jumat (9/5/2025).
Supaya proses miqat di Bir Ali berjalan lancar, seluruh calon jamaah haji diminta sudah berwudhu dan menggunakan pakaian ihram sejak dari hotel. Alhasil ketika sampai di Bir Ali, calon jamaah bisa langsung menunaikan solat sunnah, niat umrah dan kembali ke bus secara cepat.
Melihat pernyataan di atas, calon jamaah haji dituntut cepat mengambil miqat di Bir Ali. Kemudian pertanyaan muncul, bagaimana dengan lansia dan penyandang disabilitas? Menurut Muhammad, lansia dan disabilitas cukup berniat di bus tanpa harus turun di Bir Ali.
“Kita harapkan memang untuk seluruh lansia dan disabilitas cukup di dalam bus saja berniat. Itu sah, dan secara syariat dibolehkan,” kata Muhammad.
Secara jarak, tempat parkir bus ke masjid cukup jauh. Selain itu, suhu di Bir Ali juga masuk kategori panas. Dikhawatirkan, suhu tinggi dapat mengganggu kesehatan calon jamaah haji yang rentan.
(Ramdani Bur)