JAKARTA - Perbedaan salat Syuruq dan Dhuha perlu diketahui kaum muslim bingung dalam membedakannya. Meski keduanya merupakan salat sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW, mungkin tak sedikit umat Islam belum mengetahui pasti waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, hingga keutamaannya.
Kedua salat sunnah ini memiliki keutamaan yang sama dan bernilai pahala besar bagi yang mengerjakannya. Namun, penting untuk memahami salat Syuruq dan Dhuha dilaksanakan pada waktu berbeda.
Dari informasi yang dihimpun, salat Syuruq dijalankan saat matahari terbit dengan ketinggian satu tombak atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit, sebagaimana mengutip NU Online, Selasa (1/7/2025).
Sementara salat Dhuha dapat dikerjakan setiap saat setelah matahari terbit hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Waktu yang paling utama untuk mengerjakan salat Dhuha adalah ketika matahari sudah mulai meninggi dan terasa panas atau sekitar seperempat siang hari menurut penjelasan Imam Ath Thahawi.
Rasulullah SAW bersabda:
صلاة الأوّابين حين ترمض الفصال
Artinya : “Sholat Awwabin (sholat dhuha) waktunya adalah ketika unta merasakan panas."
Salat Syuruq umumnya dikerjakan sebanyak dua rakaat. Sementara salat Dhuha dikerjakan paling sedikit 2 rakaat hingga 12 rakaat, sebagaimana dijelaskan dalam Mazhab Imam Abu Hanifah.
Salat Syuruq maupun Dhuha, keduanya sama-sama mendapatkan ganjaran besar. Dalam sebuah hadis disebutkan, barang siapa yang mengerjakan salat Syuraq akan mendapatkan pahala haji dan umrah.
مَن صلى الفجرَ في جماعةٍ، ثمّ قَعَد يَذْكُرُ اللهَ حتّى تَطْلُعَ الشمسُ، ثمّ صلى ركعتينِ، كانت له كأجرِ حَجَّةٍ وعُمْرَةٍ
“Barangsiapa yang menunaikan ibadah sholat subuh berjama’ah di masjid, kemudian ia duduk berzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian ia mengerjakan sholat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah.” (HR. Tirmidzi no. 586).
Sementara itu, salat Dhuha juga memiliki keutamaan tersendiri. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Darda, Rasulullah mewasiatkan tiga hal kepada para sahabatnya:
أوصاني خليلي بثلاثٍ: بِصيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كلِّ شهرٍ ، وألا أنامُ إلَّا علَى وِترٍ، وسُبحةِ الضُّحَى في السَّفرِ والحضَرِ
“Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan kepaku tiga hal: berpuasa tiga hari setiap bulan, sholat witir sebelum tidur, dan melakukan sholat dhuha saat bepergian dan di rumah.”
Secara garis besar, salat Syuruq dan Dhuha sama-sama amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun, perbedaan salat sunnah ini terdapat dalam waktu pelaksanaan dan jumlah rakaatnya.
Salat Syuruq dilakukan lebih awal setelah matahari terbit dengan dua rakaat, sedangkan salat Dhuha dapat dilakukan hingga menjelang Zuhur dengan paling sedikit 2 rakaat hingga 12 rakaat. Wallahulam
(Erha Aprili Ramadhoni)