Khutbah Jumat: Dua Penyakit Lisan yang Merusak Tatanan Masyarakat

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 19 Desember 2025 08:59 WIB
Ilustrasi.
Share :

Dari Hudzaifah, ia berkata: Aku mendengar Nabi bersabda:

لَا يَدْخُلُ الجَنَّةَ نَمَّامٌ (رواه مسلم)

Artinya, “Tidak akan masuk surga, bersama golongan yang pertama masuk surga, orang yang suka menyebarkan namimah.” (HR Muslim)

Namun, bukan berarti hadits ini menunjukkan bahwa pelaku namimah sama sekali tidak akan masuk surga, sebab namimah dan ghibah bukanlah kekufuran. Akan tetapi, maksudnya adalah ia tidak akan masuk surga bersama golongan pertama yang masuk, karena ia berhak mendapatkan azab di akhirat jika tidak bertaubat sebelum kematian menjemputnya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Di masa yang penuh fitnah dan kerusakan ini, orang yang cerdas adalah ia yang memandang dengan mata hatinya, lalu sibuk memperbaiki dan meluruskan dirinya sendiri, tidak menyibukkan diri dengan ucapan sia-sia dan perdebatan tak berguna. Berbeda dengan keadaan banyak orang pada hari ini yang tenggelam dalam lumpur kebodohan, dosa, dan hawa nafsu, namun ia tidak berhenti mencari-cari aib orang lain dan menyebarkannya.

Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam al-Adab al-Mufrad dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda:

يُبْصِرُ أَحَدُكُمْ القَذَاةَ فِي عَيْنِ أَخِيْهِ وَيَنْسَى الْجِذْلَ أَوِ الْجِذْعَ فِي عَيْنِ نَفْسِهِ

Artinya, “Salah seorang di antara kalian melihat kotoran kecil di mata saudaranya, tetapi ia lupa akan batang kayu besar di matanya sendiri.”

 

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya