HARI ini Kementerian Agama (Kemenag) RI, akan menggelar sidang isbat untuk menentukan, hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Dalam sidang ini, biasanya para hakim maupun peserta sidang akan menganalisa secara detail penampakan hilal yang digunakan sebagai penanda akhir dari bulan suci Ramadhan.
Sebetulnya, masih banyak istilah-istilah lain yang digunakan dalam proses penentuan hari raya raya Idul Fitri. Berikut Okezone merangkum beberapa di antaranya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, Jumat (22/5/2020).
1. Sidang Isbat
Sidang isbat menjadi salah satu istilah yang paling santer terdengar menjelang hari raya Idul Fitri. Secara harfiah, sidang isbat merupakan penetapan dalil syar'i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.
Dalam arti lain, sidang isbat ini dapat dilakukan untuk menetapkan hari raya Idul Fitri yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal penanggalan hijriah. Di Indonesia sendiri, sidang isbat dilakukan langsung oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Baca juga: Doa Rasulullah di Penghujung Ramadhan
2. Hilal
Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam. Biasanya, hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum. Hilal juga merupakan bagian dari fase-fase bulan.
Terdapat pula istilah hilal bulan syawal atau aktivitas penting yang dilakukan lembaga hisab untuk menentukan hari terakhir pada bulan Ramadhan. Hal ini akan menentukan kapan umat Islam terakhir melakukan puasa dan merayakan Idul Fitri. Metode penentuan hilal yang biasa dilakukan ada dua macam yakni metode hisab dan rukyat.
3. Hisab
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah.
Baca juga: LAPAN Prediksi Idul Fitri 1441 Hijriah Serentak Minggu 24 Mei
4. Rukyat
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.