"@LouisVuitton secara politik netral dalam hal Palestina & Israel, tapi mereka benar-benar keren dengan menghasilkan uang dari keffiyeh. Sebaiknya ada rencana untuk menyumbangkan hasilnya kepada korban Palestina," kata netizen lain.
Kritikan juga disampaikan karena Vuitton mengubah warna asli keffiyeh dari hitam-putih menjadi biru-putih. Biru diasosiasikan sebagai warna bendera Israel.
Seorang penulis dan pengacara Khalid Beydoun juga menyebutkan merek lain, Fendi, yang mengeksplotasi keffiyeh. Bahkan keffiyeh Fendi dijual lebih mahal yakni 890 dolar AS atau sekitar Rp12,5 juta.
Perusahaan tekstil Hirbawi, satu-satunya produsen keffiyeh di Palestina, menyebut syal sebagai bendera Palestina tidak resmi.
Sejauh ini Louis Vuitton maupun Fendi belum memberikan pernyataan. Namun produk keffiyeh tidak lagi tersedia di situs web Louis Vuitton.
(Vitrianda Hilba Siregar)