"Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampun kepada-Mu atas apa yang tidak kami ketahui."
Doa berlindung dari kesesatan; اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لاَ يَمُوتُ وَالْجِنُّ وَاْلإِنْسُ يَمُوتُونَ
Allahuma laka 'aslamtu wabika aamantu waalayka tawakaltu wa'iilayka 'anabatu wabika khosomtu , allahum 'iiniy 'audzubikaa biizzatika la 'iilah 'iilaa 'anta tudillani, anta alhayyu allazi la yamutu waljinnu wal'iinsu yamutuuna.
Baca Juga: Kurban untuk Orang Sudah Meninggal Bagaimana Hukumnya?
"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dan hanya dengan (nama)Mu aku membela. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keperkasaanMu, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, agar Engkau tidak menyesatkanku. Engkaulah Yang Mahahidup yang tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan manusia itu akan mati semuanya." HR Imam Bukhâri, no. 7383 dan Imam Muslim, no. 2717, dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu . Lafazh ini adalah riwayat Imam Muslim.
(Vitrianda Hilba Siregar)